Tugas Softskill 1 : Etika Profesi
Share +Nama : Melani Oktafiarni
Npm : 2A213212
Kelas : 4EB19
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi
Dosen : Wahyu Widjayanti
Haaaai,
udah lama banget nih ngga nulis blog, udah berdebu nih blognya heheh pengen
nulis sesuatu tapi belum ada inspirasi lagi buat nulis sesuatu, jadi sekarang
bikin tugas aja dulu kali yaaa J)))). Sekarang
gue udah mulai masuk semester baru nihhhhhh, tugasnya pun juga udah baru lagiii,
kali ini mata kuliahnya Etika Profesi, apasih yang kalian ketahui tentang etika
profesi ? yuklah dibahas……
Etika
Berbicara
tentang etika, pasti sangat berkaitan dengan kehidupan sosial bermasyarakat.
Baik hanya dalam hal pertemanan dengan teman, hubungan dengan orang tua,
saudara, bahkan menyangkut tentang hal yang lebih formal, misalkan hubungan
internasional, pasti semua itu ada kaitannya dengan etika dan moral. Etika
adalah ilmu kritis yang mempertanyakan dasar rasionalitas sistem-sistem
moralitas yang ada. Profesi adalah suatu
hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan(occupation) yang
sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Kemudian definisi profesi secara luas bisa diartikan kegiatan
yang dilakukan untuk mencari uang. Dalam ruang lingkup yang lebih sempit, Profesi
merupakan kelompok lapangan pekerjaan yang secara khusus melaksanakan kegiatan
yang membutuhkan ketrampilan dan keahlian tinggi untuk memenuhi tanggung jawabnya.
Pemakaian ketrampilan dan keahlian tersebut di dapat dicapai dengan penguasaan
pengetahuan pada mencakup etika pekerjaan yang diterapkan oleh anggota yang
bergelar profesi tersebut.
Etika adalah ilmu yang mengacu kepada:
- Mempersoalkan nilai dan norma moral tertentu yang memang harus dilaksanakan dalam situasi yang dihadapi seseorang
- Mempersoalkan tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai, norma, dan moral tertentu apakah harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis atau sebaliknya
- Mempersoalkan tindakan yang harus dilakukan dalam situasi tertentu, di lingkungan masyarakat tertentu, apakah harus mengikuti etika dan moral yang dianut oleh lingkungan, atau justru bertentangan.
Etika
Profesi diambil dari dua kata yaitu Etika dan Profesi. Kata Etika berasal dari
kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dinging konsep yang dimiliki
individu atau pun kelompok untuk menilai apakah tindakan- tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar atau bisa disebut dinging studi yang
mempelajari tentang karakteristik moral, sedangkan Profesi berasal dari bahasa
latin “ Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji atau ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian
yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh
nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti
sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu
dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma- norma social dengan baik.
Etika
Profesi menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7), etika profesi
adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional
terhadap masyarakat dinging ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah
Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik
yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh
sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi. Sedangkan Profesi adalah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik,
desainer dll.
Etika Profesi
Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai Akuntan.
Teori Etika
Seorang akuntan
yang beretika adalah mereka yang bertanggung jawab akan segala kewajibannya
sebagai seorang akuntan, jujur dalam melakukan setiap pekerjaan, dan kompeten
dalam bidangnya. Akuntan yang beretika selalu berpihak kepada kebaikan, mereka
tak kan pernah rela mengorbankan kejujuran mereka demi sejumlah uang.
- Teori Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang
manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya
dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan
yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung.
- Teori Biosentrisme dan Ekosentrisme
Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan
biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena
terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang
antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia.
Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas.
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup
(biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian
etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
- Teori Deontologi
Teori Deontologi sebenarnya sudah
ada sejak periode filsafah Yunani kuno, tetapi baru mulai diberi perhatian
setelah diberi penjelasan dan pendasaran logis oleh filsuf jerman yaitu
Immanuel Kant.
Kata Deon berasal dari Yunani yang artinya kewajiban. Teori
Deontologi adalah suatu perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan
kewajiban, jadi selama melakukan kebaikan berarti sudah melakukan kebaikan.
Basis Teori Etika
a. Etika Teleologi
Dari
kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
*
Egoisme Etis
Inti
pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan
kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg
bersifat vulgar.
*
Utilitarianisme
berasal
dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi
manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan
terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
b.
Deontologi
Istilah
deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti
kewajiban ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai
buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi
dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan
deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah
satu teori etika yang terpenting.
c.
Teori Hak
Dalam
pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu
aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak
dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas
martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat
cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d.
Teori Keutamaan (Virtue)
memandang sikap
atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil,
atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa
didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang
telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral. Contoh keutamaan :
·
Kebijaksanaan
·
Keadilan
·
Suka
bekerja keras
·
Hidup
yang baik
Fungsi Etika Profesi
Fungsi etika profesi antara lain adalah :
- Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada para
profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan masyarakat
umum.
- Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan mereka.Menjaga reputasi atau
nama baik.
- Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.
- Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yangmenjamin
pelaksanaan kode etik tersebut dalam pelayanannya.
- Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.
Jenis Etika
Etika
dapat dityinjau dari beberapa pandangan. Dalams ejarah lazimnya pandangan ini
dilihat dari segi filosofis yang melahirkan etika filosofis, ditinjau
dari segi teologis yang melahirkan etika teologis, dan ditinjau dari
pandangan sosiologis yang melahirkan etika sosiologis.
a) Etika filosofis
Etika filosofis
adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal
dari kata “philosophis” yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: “philos”
yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebenaran atau
kebijaksanaan. Etika filosofis adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika
atau moral menurut pandangan filsafat. Dalam filsafat yang diuraikan terbatas
pada baik-buruk, masalah hak-kewajiban, maslah nilai-nilai moral secara
mendasar. Disini ditinjau hubungan antara moral dan kemanusiaan secraa mendalam
dengan menggunakan rasio sebagai dasar untuk menganalisa.
b) Etika
teologis
Etika teologis adalah
etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran
agama. Etika ini memandang semua perbuatan moral sebagai:
- Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan atau sesuai dengan kehendak Tuhan.
- Perbuatan-perbuatan sbegai perwujudan cinta kasih kepada Tuhan
- Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri kepada Tuhan.
Orang beragama
mempunyai keyakinan bahwa tidak mungkin moral itu dibangun tanpa agama atau
tanpa menjalankan ajaran-ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber
pengetahuan dan kebenaran etika ini adalah kitab suci.
c) Etika
sosiologis
d) Etika
Diskriptif dan Etika Normatif
Dalam kaitan dengan
nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua macam etika, yaitu :
1. Etika
Diskriptif
Etika ini
berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan
apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika ini berbicara tentang kenyataan sebagaimana adanya tentang nilai dan pola
perilaku manusia sebagai suatu fakjta yang terkait dengan situasi dan realitas
konkrit. Dengan demikian etika ini berbicara tentang realitas penghayatan
nilau, namun tidak menilai. Etika ini hanya memaparkab, karenyanya dikatakan
bersifat diskriptif.
2. Etika
Normatif
Etika ini
berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Jadi etika ini berbicara tentang
norma-norma yang menuntun perilaku manusia serta memberi penilaian dan
hiambauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya Dengan.
Demikian etika normatif memberikan petunjuk secara jelas bagaimana manusia
harus hidup secara baik dan menghindari diri dari yang jelek.
Dalam
pergaulan sehari-hari kita menemukan berbagai etika normative yang menjadi
pedoman bagi manusia untuk bertindak. Norma-norma tersebut sekaligus menjadi
dasar penilaian bagi manusia baik atau buruk, salah atau benar.
Sanksi Etika
Sanksi Sosial adalah Skala relatif
kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’.
Sebagai contoh : seorang murid yang
selalu mengejek temannya di sekolah dengan kata- kata yang tidak sopan.
Sanksi sosial :
dengan diberi peringatan serta teguran dan meminta maaf kepada temannya yang
diejek, murid tersebut bisa dimaafkan. Sanksi Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain. Informasi yang dihasilkan akuntan harus menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini terutama karena tanggung jawab moral akuntan adalah kepada pihak esrtern perusahaan sebagai pemakai informasi laporan keuangan. Pihak ekstern sangat mengendalikan laporan keuangan karena mereka sulit mendapatkan informasi perusahaan. Oleh karena itu, akuntan harus bekerja dengan memperhatikan kode etik profesi akuntan.
Jadi sangat penting untuk diingat
bahwa akuntan harus bekerja berdasarkan standar yang berlaku dan tidak dengan
sengaja membuat informasi yang menguntungkan kepada pihak-pihak tertentu.
Contohnya penipuan yang dilakukan oleh Selly Yustiawati dengan
modus menawarkan pekerjaan Sales Promotion Girl (SPG), asalkan menyetor Rp
200.000 per orang. 30 Mahasiswi terbujuk, Selly pun melarikan Rp 6 juta.
Sanksi
hukum bagi seorang yang melakukan penipuan adalah hukum pidana selama-lamanya 4
tahun penjara.
Sumber :
http://dodipermadi.wordpress.com/2012/10/26/tugas-2-softskill-etika-bisnis/
http://www.academia.edu/4226624/Pengertian_profesi
http://blogging.co.id/pengertian-etika-profesi-dan-peranannya
- Tidak ada komentar:
Melani Oktafiarni