Tugas Softskill 12 : Analisis Laporan Keuangan Internasonal
Share +Nama : Melani Oktafiarni
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
1. Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
1) Current Ratio
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
Analisis Laporan Keuangan
Internasional
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang
penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya
banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio
keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
1. Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3
(tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
1) Current Ratio
2) Acid Test Ratio
3) Cash Position Ratio
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1) Total Debt To Equity Ratio
2) Total Debt To Total Assets Ratio
3) Long Term Debt To Equity
4) Long Term Debt To Total Assets
c . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada
4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1) Return On Equity (ROE)
2) Return On Assets (ROA)
3) Net Profit Margin
4) Gross Profit Margin
2. Analisis Arus Kas berfokus pada laporan arus kas, yang
memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang
diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara
periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan
arus kas yang positif dari operasinya.
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan.
Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam
melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara
suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan
rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan
atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Kesulitan dan Kelemahan dalam Analisis Laporan Keuangan Internasional
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia
secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang
tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia
saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan terminology
d. Masalah mata uang asing
e. Perbedaan dalam jenis dan format laporan
keuangan
sumber :
http://vixionholick.wordpress.com/2013/06/21/bab-8-analisis-laporan-keuangan-internasional-2/
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2012/06/06/bab-6-analisis-laporan-keuangan-internasional/
- Tidak ada komentar:
Tugas Softskill 11 : Auditing
at 15.44
Share +
in
Nama : Melani Oktafiarni
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
Auditing
Suatu audit memungkinkan
kreditor, banker, investor, dan pihak-pihak lain untuk menggunakan laporan
keuangan dengan penuh keyakinan. Walaupun audit tidak menjamin ketepatan
laporan keuangan, audit memberikan kepastian yang layak kepada para pemakai
bahwa laporan keuangan entitas yang dimaksud menyajikan secara wajar, dalam
semua yang material posisi keuangan, hasil-hasil operasi, arus kas sesuai GAAP.
Suatu audit mempertinggi keyakinan pemakai bahwa laporan keuangan tidak
mengandung salah saji yang material karena auditor adalah seorang yang
independent, ahli yang objektif, yang paham mengenai bisnis dan
kewajiban-kewajiban pelaporan keuangan dan entitas yang bersangkutan. Walaupun aspek teknis
auditing secara internasional lebih homogen daripada akuntansi dan pelaporan
keuangan internasional, sejumlah variasi penting menyiratkan agar lebih banyak
perhatian dicurahkan pada harmonisasi auditing internasional. Variasi-variasi
ini dimulai dari aspek-aspek procedural (penekanan pada laporan audit bentuk
panjang di Eropa Daratan vs laporan pendek dan teknik-teknik kertas kerja yang
rumit di Negara-negara yang berbahasa Inggris) hingga filosofi-filosofi
mengenai kualifikasi-kualifikasi yang pantas (persyaratan minimal gelar Mster
di Jerman vs tidak ada persyaratan pendidikan sama sekali di Inggris).
Auditing
adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti
secara objektif, yang berkaitan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan
dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang
ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang
terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan
beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis.
Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan
Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih
lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing.
Di Amerika Serikat ,
standar auditing semacam ini disebut Generally
Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
Pernyataan Standar Auditing (PSA)
PSA
merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di
dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang
harus diikuti oleh Akuntan
Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan
terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota
IAPI. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng
(IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap
ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA
memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran
ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.
Sumber :
Tugas Softskill 10 : Harmonisasi Akuntansi dan Bagan Internasional
at 15.23
Share +
in
Nama : Melani Oktafiarni
NPM :2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
Usaha-usaha
standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan
secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah,
tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus jadi
rujukan pertama (mempunyai keunggulan). Contohnya, perusahaan-perusahaan
multinasional mungkin menggunakan standar-standar akuntansi internasional dan
juga menerima dan menggunakan standar-standar nasional.
1. Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat
dibandingkan dalam laporan keuangan.
NPM :2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
Harmonisasi
Akuntansi Internasional dan Bagan Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi
mencakup harmonisasi :
a. Standar akuntansi (yang
berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
b. Pengungkapan yang dibuat
oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
c. Standar audit Survei
Harmonisasi Internasional
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1. Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat
keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko
keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas
tertinggi.
Kritik atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas
masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat
dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit
dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang
diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan
yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun
laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti
laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana
laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di
luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip negara asal.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari
(1) perjanjian internasional atau
politis,
(2) kepatuhan secara sukarela
(atau yang didorong secara profesional), atau
(3) keputusan oleh badan pembuat
standar akuntansi nasional.
Organisasi Internasional Utama yang
Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar
akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional :
1) Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2) Komisi Uni Eropa (EU)
3) Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4) Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5) Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan
Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International
Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6) Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi
Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan
standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional
dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea
rah solusi berkualitas tinggi.
Konvergensi IFRS
Standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan
Internasional IFRS mengenai tujuan penerapan IFRS yaitu memastikan bahwa
penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang terdiri dari :
a. Memastikan bahwa laporan keuangan internal
perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
b. Tranparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
c. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi
manfaat untuk para pengguna
d. Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem
IFRS sebagai standar global yatitu :
1. Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standart
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih
baik
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi
Sumber :
Indah-indahcupzz.blogspot.com
http://bening-amrullah.blogspot.com/2013/06/harmonisasi-akuntansi-internasional_6298.html
http://xsaelicia.blogspot.com/2013/03/bab-2-perkembangan-klasifikasi_10.html
Tugas Softskill 9 : Akuntansi Perubahan Harga
at 15.09
Share +
in
Nama : Melani Oktafiarni
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
Inflasi
merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di Negara berkembang, namun
kecenderungan yang ada di Negara maju mengadopsi “akuntansi inflasi” untuk
memperbaiki penyimpangan dari convensional historical cost accounting yang
memasukkan unsure perubahan harga dan inflasi pada pendapatan dan asset. Dalam merancang
akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu
ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang menghasilkan statemen
keuangan dasar. Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan
transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan
informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Informasi
tambahan atau pelengkap merupakan bagian dari usaha untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan. Informasi pelengkap akan menambah keberpautan informasi
akuntansi sementara kualitas objektivitas dan keterujian masih tetap terjaga
dalam statemen keuangan dasar.
Akuntansi
Perubahan Harga merupakan akuntansi yang membahas perubahan nilai (harga) dan
cara-cara mengatasinya . perubahan nilai disini meliputi perubahan harga karena
perubahan nilai barang dan perubahan harga karena perubahan daya beli
uang akibat berjalanya waktu. Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian,
unit pengukur, dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan
dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah
unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat
harga umum. Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba
sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau
fisis.
- Masalah penilaian.
Akuntansi
menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat untuk suatu asset tidak
lagi menggambakan nilai asset tersebut. Model akuntansi untuk menghadapi
masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang yang pengukuran nilainya bergantung
pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai keluaran
sekarang.
- Masalah unit pengukur.
Bila
perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama-sama pengaruh keduanya terhadap
kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan. Untuk mengatasinya
disebut secara umum sebagai akuntansi kos sekarang/rupiah konstan.
- Masalah pemertahanan capital.
Bila
pengaruh perubahan harga tidak diperhatikan, dalam keadaan perubahan harga
menaik, perhitungan laba atas dasar kos historis cenderung tersaji-lebih. Bila
jenis capital diperhatikan,
Pos-Pos Moneter dan Nonmoneter
Berkaitan dengan perubahan harga,
pos-pos statemen keuangan dapat dikategori menjadi pos moneter dan nonmoneter.
Ø Pos
Moneter
Pos-pos
moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter adalah
klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti
tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu. Kewajiban
moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang dengan jumlah
dan saat pembayaran yang sudah pasti. Implikasi perubahan harga terhadap
pos-pos moneter lebih berkaitan dengan perubahan daya beli yang menimbulkan
untung atau rugi daya beli. Untung atau rugi daya beli timbul kalau perusahaan
menahan pos-pos moneter dalam keadaan daya beli berubah.
Ø Pos-Pos
Nonmoneter
Pos-pos
nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas
aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset yang
mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-ubah
dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim untuk menerima potensi
jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli. Kewajiban
nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau potensi jasa
lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau perubahan
nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan.
Perubahan harga
Perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek dan
jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek pada saat tertentu. Ditinjau dari
karakteristik perubahan harga barang dan jasa ada tiga jenis perubahan harga
yaitu :
1.
Perubahan harga umum.
·
Inflasi dan Daya Beli Uang
Indeks
harga dapat member gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu.
Perubahan indeks harga merfleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar
uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli demikiN pula
sebaliknya. Daya beli uang adalah kempuan satuan uang pada saat tertentu untuk
ditukarkan dengan barang.
·
Implikasi Akuntansi
Kos berbagai objek yang
diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda sebenarnya merupakan
jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena
bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat
atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli, perusahaan
kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena perusahaan menahan
pos-pos moneter.
·
Interprestasi Untung/Rugi Daya Beli
Untung daya beli penahanan
utang dapat diperlakukan sebagai pengurangan aset yang diperoleh dengan utang
tersebut. Untung atau rugi daya beli pos moneter lancar dapat
dianggap terrealisasi pada saat pos aset moneter lancar diterima uangnya atau
pada saat utang moneter lancar dilunasi. Dari sudut pandang perusahaan sebagai
kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu
perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
2. Perubahan Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik
barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar
masukan maupun pasar keluaran. Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai
faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang
teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap
kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
·
Implikasi Akuntansi
Dalam akuntansi kos
historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya
perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh
perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh
ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.
·
Interprestasi Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan merupakan
informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital. Dalam kondisi harga yang
menarik, biaya atas dasar kos sekarang yang dibebankan ke pendapatan akan
cenderung lebih tinggi daripada biaya historis karena itu laba akan cenderung
lebih kecil.
3. Perubahan Harga Relatif
Perubahan harga
relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa tertentu
terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa.
Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya
beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Akuntansi daya beli
konstan
Tujuannya
adalah mempertahankan capital atas dasar daya beli. Dalam operasinya perusahaan
akan menggunakan atau mengorbankan daya beli asset untuk memperoleh asset lain
dalam rangka menghasilkan pendapatan. Dengan konsep daya beli konstan, daya
beli dapat menjadi golongan kapital yang lain yaitu kapital daya beli. Kapital
daya beli sebenarnya merupakan kapital finansial.
Pemilihan indeks
harga untuk konversi
Indeks
rata-rata (tengah) menghasilkan rupiah konversian pos-pos operasi yang
mendekati rupiah nominal bila transaksi terjadi secara merata sepanjang tahun.
Kapital daya beli
Kapital
daya beli adalah jumlah rupiah capital financial yang telah dikonversi menjadi
daya beli. Dengan dasar pikiran ini, selisih konversi merupakan penyesuai
capital untuk mempertahankan capital daya beli sebagai capital financial.
Akuntansi kos
sekarang
Tujuannya
adalah mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan capitalsemula.Dasar pengukuran dalam kaitan dengan perubahan harga :
1. Kos pengganti.
Dengan
dasar ini, penekanan diletakkan pada kos penggantian asset yang dikuasai
perusahaan dengan asset yang sejenis atau sama fungsinya.
2.
Nilai jual sekarang.
Dengan
dasar ini, kos sekarang asset diukur atas dasar harga asset seandainya pada
saat sekarang perusahaan memilih untuk menjual asset tersebut alih-alih
memakainya untuk operasi.
3.
Nilai terealisasi harapan
Pada
prinsipnya, pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran
dilakukan atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima dari
asset atau dibayar untuk asset atau utang bersangkutan.
Sumber :
http://heheoye.wordpress.com/2011/06/09/akuntansi-untuk-perubahan-harga/
Melani Oktafiarni