Tugas Softskill 2 : Perkembangan dan klasifikasi Akuntansi Internasional
Share +
Nama : Melani Oktafiarni
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam
kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat
bisnis atau internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus mencerminkan kondisi
budaya, ekonomi, hokum, social dan politik dari masyarakat tempat dia
beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada tetap dalam kedudukannya
yang berguna secara teknis dan sosial. Standard an praktik akuntansi disetiap
Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara factor ekonomi,
sejarah,kelembagaan dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan
antarnegara. Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional
juga dapat membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Dalam
berkembangnya kesadaran terhadap faktor- faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks global, para ahli
ada yang berpendapat bahwa secara sistematis terdapat perbedaan pola perilaku
akuntansi yang diterapkan di berbagai
Negara. Hal ini dapat diketahui dengan mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan
system akuntansi pada suatu Negara.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk
transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang
berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus
berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Didalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, antara lain :
Didalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, antara lain :
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan – batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit
untuk mengidentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini
terjadi pada perusahaan multinasional
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi,
Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh
kemampuan individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil
memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara.
Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus
dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional.
Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah sosial, dan/ atau kelembagaan dan merupakan
factor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir- akhir ini,
hubungan antara budaya (factor kedelapan berikut ini) dan perkembangan
akuntansi mulai digali lebih lanjut.
1. Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat,
seperti Amerika Serikat akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan
sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: hukum kode (sipil) danhukum umum (kasus).
Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum
umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Kodifikasi hukum utamanya
diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut
sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi
merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara
efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus
ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara
lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak
pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap
perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan
dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama
(last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
4. Ikatan Politik dan
Ekonomi
Faktor Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional karena kebijakan pemerintah dan keadaan
ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan
dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal
di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan
Inggris.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi
biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk
menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam
suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya,
jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh,
kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset
merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang
kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi
perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi
semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti
penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin berkembang.
7. Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit
(sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akunta nsi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di
suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara
di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya,
sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara
lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina.
8. Budaya
Di sini budaya berarti
nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum).
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social):
1. Individualism
merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
2. Jarak
kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak
adil dapat diterima.
3. Penghindaran
ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan
ambiguitas dan suatu masa depan yangbtidak pasti.
4. Maskulinitas
adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang
dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. 1a
mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar. Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana system
akuntansi nasional berbeda – beda. Kita juga dapat menganalisis apakah system –
system tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk
mengelompokkan system akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Kalsifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota – anggota kelompok
memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok – kelompok yang beraneka
ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita
mengenai system akuntansi skan lebih baik. Klasifikasi akuntansi internasional
dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu dengan cara pertimbangan dan secara
empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi
dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk
mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia. Mueller
mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar, yaitu :
Praktik
akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan
nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan
kebijakan nasional.
2. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi.
Akuntansi
berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan
secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai
tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik yang dimiliki. Juga
sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk
mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha.
3. Berdasarkan
pendekatan independen,
Akuntansi berasal
dan praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang
sebagai Fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya di ambil dan
proses bisnis yang dijalankan, diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa
terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan
cara yang sama.
4. Berdasarkan
pendekatan yang seragam,
Akuntansi
distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan
memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi juga
dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara. Pandangan ini
telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 20 lahun lerakhir.
1. Aktuntansi dalam negara-negara ukum umum memiliki
karakter berorienlasi lerhadap “penyajian wajar,” transparansi dan pengungkapan
penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham
mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk
kebutuhan informasi investor luar. Penentuan standar akuntansi cenderung
merupakan aktivitas sektor swasta dengan peranan penting yang dimainkan oleh
profesi akuntansi. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai “Anglo Saxon,”
“lnggris-Arnerika,” atau “berdasarkan mikro.” Akuntansi hukum umum berawal di
Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong
Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.
2. Akuntansi dalam
negara-negara hukim kodememiliki karaterislik berorientasi
legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian
antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”)
mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan
kreditor. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor
publik dengan relatif sedikil pengaruh dari profesi akuntansi. Akuntansi hukum
kode sering disehut “kontinental,” “legalistik,” atau “seragam secara makro.”
Ini ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni
mereka di Afrika, Asia, dan Amerika.
Melani Oktafiarni