Tugas Softskill 7 : Translasi Mata Uang Asing
Share +
Nama : Melani Oktafiarni
NPM : 2A213212
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen : Budi Santoso
Translasi Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata
uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang
dengan pembayaran yang dilakukan dalam mata uang asing atau ketika perusahaan
meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Misalkan sebuah perusahaan
yang membeli persedian yang berdenominasi dalam riyal Arab Saudi mengalami
suatu kerugian nilai tukar seandainya riyal mengalami kenaikan nilai sebelum
penyelesaian. Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenomisasi dalam suatu
mata uang, tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain.
Untuk menggambarkan
perbedaan antara suatu transaksi yang berdenominasi dalam suatu mata uang asing
tetapi diukur dalam mata uang lainya, contoh suatu anak perusahaan AS di Hong
Kong memneli persedian dari Republik Rakyat Cina(RRC) yang dibayar dalam
renninbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalahdolar.AS. Dalam kasus ini,
anak perusahaan akan mengukur transaksi mata uang asing-yang berdenominasi
dalam renminbi- ke dalam dalar AS, mata uang yang digunakan dalam catatan
bukunya. Dari sudut pandangan induk perusahaan induk perusahaan, kewajiban anak
perusahaan berdenominsi dalam renminbi, tetapi diukur dalam dolar AS mata uang
fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi.
Translasi mata uang asing adalah Proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara
yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait
yang terjadi. Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil,
fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat
digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan
dan kerugian atas translasi mata uang asing.
Tiga alasan
tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.
mencatat
transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
Istilah dalam translasi mata uang asing
1.
Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke
dalam mata uang lain.
2.
Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada
tanggal laporang keuangan yang relevan.
3.
Posisi
aktiva bersih yang beresiko, merupakan
kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini.
4.
Kontrak
pertukaran forward,merupakan
suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
5.
Mata uang
fungsional, merupakan mata uang utama yang
digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata
uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6.
Kurs histories,
merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau
kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7.
Mata uang
pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
8.
Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata
uang dalam waktu segera.
9.
Penyesuaian
translasi, merupakan penyesuaian yang timbul
dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu
perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing
1.
Penagguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang
domestic dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan
dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari
entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah
sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
2.
Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian
translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos
neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguha=kandan
diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba
dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan
diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban
bunga.
3.
Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah
dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui
keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena
merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4.
Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian
translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan
keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan
elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat
signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi ini
mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang domestic
dan harus diakui.
Hubungan translasi mata uang asing dengan inflasi
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva
non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan
menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah
dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang
ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang
juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih
menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar
yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar
negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi
yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan
yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena
penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya
historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS
No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi
luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini
akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing,
karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan
kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas
pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio
keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah
akuntansi untuk inflasi asing.
Referensi :
Referensi :
http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-mata-uang-asing/
http://kegiatanstudi.blogspot.com/2013/05/lanjutanya-perbedaan-translasi-dan.html
Melani Oktafiarni